Minggu, 04 November 2012

Selamat Jalan Teman

Tak ada lagi sahabat Musibah itu telah menyabar Segelintir petir bersambut kilat Hangus sudah tubuhmu terbakar Kesedihan berantai kata Terucapkan rasa cinta Pada gadis belia Teman semasa muda Sendiri menanti Elok rupa bidadari Jaman silih berganti Kamu masih di hati Sunyi senyap beratap Dinding kamar ku pandang Namapak kusam tak sedap Ku tengok tanah lapang Terbang burung alap-alap Mencari makan dalam tenang Puncak ranum telah hilang Di keheningan alam Dewi malam benderang Damai nian terasa mendalam Jam dinding terus berdentang Gelap malam berganti petang Berbenah diri tamu akan datang Usai muncul si raja siang Di tengah pematang Tempat ku bergadang Dengan kawan di seberang Selamat jalan duhai teman Tubuh ringan di pemakaman Waktu singkat tubuhmu mangkat Di bawah tanah tubuh tersekat Sehabis aku shalat Engkau ku doakan Sampai nanti kita berdekatan Liang kuburku di samping kawan (Roil Jiwang Muhtadin : Jakarta, 17 Juni 2009) Sumber: www.revolusisenja.indosastra.com Read more: http://sahabat2011.blogspot.com/2011/05/puisi-menarik.html#ixzz2BKMRxpE8

Minggu, 21 Oktober 2012

Semangat Pelajar

Matahari bersinar lagi.. Langit Biru tersenyum lebar.. Hujan tak lagi turun... Angin menghembus raga sempurna... Semua mata tertuju padanya Yang memancarkan sinar kegembiraan Dedaunan muda yang semangat Senyum dan tawa bersama Pagi hari ia pergi Siang ia pulang Sore dan malam hari ia istirahat Ia adalah pelajar Ia para penerus bangsa Berperang melawan malas Bersemangat untuk belajar Terus semangat pelajar Jangan pernah kau mengenal lelah. Jangan pernah menyerah Terus berjuang....

Kamis, 20 September 2012

PUISI






Hari ini adalah hari yang bahagia
Untuk kita semua yang ada di ruangan ini...
Kebahagiaan akan terasa lebih lengkap
Bila kita dikelilingi oleh orang – orang yang kita cintai..
Berbicara tentang cinta..
  
   Ada beberapa orang yang tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya..
   Dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita yaitu keluarga..
   Terutama orang tua...
Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini tidak terlepas dari cinta..
Kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari orang tua...
Bahagiaku surga mereka...
Dan deritaku pilu mereka..
   Aku berdiri mengenakan toga ini di sebuah jalan setapak
   Pandanganku tertuju pada 2 orang dikejauhan sana
   Dengan senyuman yang tak asing dimataku, 2 orang yang sangat aku hargai
   Dua orang yang sangat aku hormati, aku cintai, dan aku sayangi
Iya, mereka papa dan mamaku..
Dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka
Seiring demi langkah, terlintas di benakku..
Atas apa yang telah mereka lakukan terhadap hidupku selama ini,
Mama yang telah mengandungku selama 9 bulan
Mama yang sudah memperjuangankan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir di dunia ini
Mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
Papa yang telah mendidikku
Papa yang rela bekerja banting tulang ikhlas mengeluarkan keringatnya agar
Aku dapat menikmati hidup detik demi detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun..
Apakah yang dapat ku lakukan untuk membalas mereka ?
   Sering aku tutup kuping, nggak mau dengarin nasihat mereka,
   Sering banget aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku
   Sering aku melawan jika mereka marah akan kenakalanku
   Dan sering juga aku banting pintu di hadapan mereka jika mereka tidak       
   mengabulkan permintaanku
   Dan bahkan sering aku mengeluarkan kata – kata kasar yang 
   nggak pantas mereka dengar dari bibirku.. “Dasar cerewet!” Kuno! Kolot !
Tapi apakah mereka memendam rasa dendam terhadap aku ?
Tidak !! Tidak sama sekali !!
Mereka dapat tulus memaafkan kekhilafanku..
Mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka..
Bahkan mereka tetap menyebut namaku dalam setiap doa – doa mereka hingga aku menjadi seperti sekarang ini
    Ya, Tuhan betapa durhakanya aku..
    Tak sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat berarti dalam hidupku..
    Langkah – langkahku terhenti di hadapan mereka..
    Dan kupandangi papa dan mamaku inchi demi inchi..
    Badan yang dulu tegap, kekar kini mulai membungkuk...
    Rambut yang dulu hitam kini mulai memutih..
    Dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkeriput...
Ku tatap mata mereka yang berbinar – binar itu dan mulai meneteskan air mata bahagia..
Air mata haru, air mata bangga melihat ku memakai toga ini..
Ku cium tangan mereka..
Ku peluk mereka, sambil berkata...
Papa, Mama, yang ku berikan hari ini tidak akan cukup untuk membalas semua yang telah papa, mama berikan selama ini kepadaku..
Terima kasih pa, terima kasih ma... Aku sayang papa dan mama sampai akhir hayatku..

Thank you.. :)